Senin, 31 Mei 2010

Pertandingan Kandang Seperti Pertandingan Tandang !

Dalam ulasan kali ini Crew JO sengaja tidak membahas masalah jalannya pertandingan secara mendetail, karena semua sudah bisa melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana jalannya pertandingan tersebut yang dari informasi yang didapatkan JO jumlah penonton pada pertandingan Persija Vs Arema (30/05/10) memecahkan rekok jumlah penonton terbanyak di ISL musim ini, sebanyak kurang lebih 84 rbu orang memadati GBK, belum lagi yang menonton siaran langsung.

Dari sisi jalannya seluruh rangkaian mulai dari penyediaan tiket, keadaan kedua pihak supporter yang menjadi bahasan yang enak buat di bahas. Sejauh mata Crew JO memandang dari area meliput di lapangan warna biru yang mendominasi, sempat berdiskusi sedikit dengan Crew JO yang lainnya (kebetulan kami berdua yang meliput pada pertandingan ini), ini Jakarta apa Malang? Atau jangan – jangan Kanjuruhan pindah ke sini?, begitulah kira – kira cuplikan keheranan kami melihat keadaan GBK sore itu (30/05/10).

Tidak heran kenapa situasi ini bisa tercipta, karena berhembus kabar dari pihak Aremania sudah melakukan Down Payment (Panjer) atas tiket yang akan di distribusikan kepada Aremania yang datang ke GBK. Okelah kalo memang mau mencari keuntungan tidak masalah, karena memang sepakbola sangat dinamis untuk bisa dijadikan sebuah industri bisnis, tapi ya harusnya lebih diperhatikan juga Panpelnya kan Panpel Persija, maen di Jakarta, yang maen Persija kenapa jadi yang diberi keistimewaan supporter team tamu?

Jangan hanya cari untung semata, perhatikan ratusan bahkan ribuan supporter tuan rumah yang notabene harusnya menjadi raja di rumahnya sendiri harus susah payah buat cari tiket, jam 12 siang tiket dinyatakan sudah habis, tidak semua tiket dijual di loket. Mirisnya terjadi penjualan tiket yang dilakukan oleh supporter tamu.

Ada lagi yang terlihat supporter tamu seperti dengan santainya menempati tribun wartawan dan VIP, tidak ada reaksi sama sekali dari panpel, padahal hal sebaliknya akan dilakukan oleh panpel apabila ada ketauan supporter tuan rumah yang loncat ke tribun tersebut pada pertandingan lain. Selain itu pada babak kedua terlihatnya penonton supporter tamu yang membludak sampai ke pinggir lapangan sisi selatan hingga menerobos masuk ke area dekat obor.

Walaupun pihak keamanan berusaha dengan sangat untuk mentertibkan mereka semua sia – sia karena jumlah mereka yang seperti tidak ada pembatasan kuota oleh panpel sehingga banyak sekali mereka datang dari kota asalnya. Sampai pada akhir wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan dengan skor 1-5 untuk kemenangan Arema supporter tamu berhamburan masuk ke lapangan.

Karena ketidaksigapan Panpel juga akhirnya dengan sangat terpaksa banyak suporter Persija yang jebolan di trbun atas, padahal kami yakin suporter Persija masih mampu untuk membeli tiket pertandingan, namun yang terjadi dilapangan tiket sangat langka didapatkan oleh suporter tuan rumah. Ada lagi yang sudah mempunyai tiket untuk kelas 1 karena di tribun tersebut sudah penuh oleh suporter tamu harus menonton di tribun atas, ironi.

Ada sedikit kemirisan yang kami rasakan dimana disaat team tamu mencetak gol, justru supporter tuan rumah seperti tidak kecewa ataupun sedih melihatnya malah asik ikut merayakan berjoget joget bersama, diluar keadaan dimana kedua supporter memang tidak ada masalah apapun, tapi ini menyangkut harga diri, kalian supporter siapa sebenarnya datang ke GBK sore itu. Padahal kami berdua tertunduk lesu saat kejadian itu.

Kenapa ini bisa terjadi? kenapa tidak ada kuota seperti yang dialami suporter Persija ketika hendak bertamu ke kandang lawan? Pertanyaan ini mungkin sama dengan apa yang dirasakan teman - teman suporter Persija yang lain melihat pertandingan tadi. Hendaknya ini menjadi catatan khusus buat panpel pertandingan Persija kedepannya.

Diluar dari kejadian itu semua kami mencatat secara keseluruhan supporter tuan rumah berhasil menjaga kedewasaannya untuk menahan diri dari tindakan yang bisa merugikan buat dirinya dan Persija tentunya, dan ada pengharapan yang sangat dari kami dan supporter Persija lainnya agar kejadian ketidaksigapan panpel dalam pertandingan ini tidak terulang dipertandingan selanjutnya

Untuk Persija kami tetap bangga padamu, dan akan selalu teriak dengan lantang PERSIJA..PERSIJA..PERSIJA..PERSIJA !!! SELAMANYA !!!

Sabtu, 29 Mei 2010

Komunitas Pecinta Persija beraksi di Metro Tv.

“Sepakbola tidak selalu rusuh, tetapi PILKADA sudah pasti selalu rusuh, “begitu kutipan kata yang dilontarkan Andibachtiar Yusuf, Film Maker yang pernah mebidani lahirnya beberapa Film tentang sepakbola begitu reporter Metro TV menanyakan pendapatnya mengenai kerusuhan sepakbola Indonesia.

Lain lagi cerita yang di utarakan mpok Lusi, Jak Angel istri dari Bang Jawil korwil Cipinang dia bilang sebagai orang Jakarta sudah seharusnya yang kita dukung tuh Persija, gak perlu susah – susah dan repot – repot dukung team luar negeri. “Masalah kerusuhan sendiri kembali ke Individu, selama ini saya merasakan nyaman dan enjoy mendukung Persija dimanapun Persija berlaga, “ujarnya yang mengaku tur paling jauh yang pernah dijalani pada saat mendukung Persija di Makasar.

Ketika membahas Ontel Oren komunitas pecinta Persija yang mengapresiasikan kesukaannya dengan menggunakan ontel, Bang Aji menjelaskan kalo awal berdirinya Ontel Oren Cuma ada 2 anggota, dirinya dengan Slank namun seiring berjalannya waktu komunitas ini perlahan membesar, sudah kurang lebih 32 ontel yg bergabung di Ontel Oren, tidak menutup kemungkinan kedepannya semakin banyak pecinta Persija yang bergabung dengan Ontel Oren.


Jak Scooter juga hadir untuk memberikan warna lain di komunitas pecinta Persija, komunitas yang identik dengan vespa atau scooter dengan warna kebanggan orange kerap tur tandang ke luar kota dengan menggunakan vespa, seperti baru baru ini ketika Persija bertandang ke Jepara, Ramdani atau yang lebih akrab disapa Abah Ram, berdua dengan Cokiem menempuh Jakarta Jepara dengan Vespa Oren. harusnya sisi seperti inilah yang ditampilkan jangan hanya sisi negatifnya saja ungkap Agung Gimbal ketika menceritakan tentang Jak Scooter.

Dari kalangan pekerja kantoran pecinta Persija pun hadir, yang tergabung dalam komunitas Jak Kantor, Community, Nugroho Agung menjelaskan kalau selama ini dari kalangan pekerja kantoran yang kerap sekali kesulitan dalam mendukung langsung team kesayangannya karena selama ini mereka berjalan sendiri-sendiri, maka dibentuklah komunitas ini sebagai ajang untuk sharing sesama pecinta persija yang sudah bekerja, dan membuat suatu cara agar aktifitas mendukung persija tidak menggangu rutinitas kerja. Hal itu sudah di buktikan dengan keberangkatan rombongan Jak Kantor pada tur Jepara pada 15 Mei 2010 yang lalu hanya untuk mendukung team kesayangan Persija Jakarta.


Dari manajemen Persija Bung Ferry mengatakan pentingnya peran supporter dalam membangkitkan semangat team dalam mengahadapi setiap pertandingan, pada kesempatan itu Bung Ferry mengatakan akan ada evaluasi team dalam ISL musim ini, diharapkan peran supporter untuk ikut serta memberikan masukan – masukan yang berharga buat team.

Dan dari semua komunitas – komunitas yang ada, untuk komunitas yang berbasiskan informasi diperankan oleh komunitas Jak Online merupakan komunitas yang bergerak di dunia maya yang memberikan informasi mengenai Persija dan Jakmania dan telah berdiri sejak tahun 2001 hingga sekarang dan telah memiliki kunjungan visitor per hari di website www.jakmania.org rata-rata lebih dari 10.000 orang, sangat membantu pecinta Persija yang berada di luar kota maupun di luar negri yang haus akan informasi tentang Persija dan Jakmania, jelas Nugroho Agung, Commander Jak Online (JO) kepada reporter Metro TV.

Banyaknya komunitas yang ada semakin menambah keragaman yang ada dan yang terpenting kesemua komunitas ini ada untuk PERSIJA

Jumat, 28 Mei 2010

SEJARAH MACAN KEMAYORAN !

Ronda Macan Betawi :
Di daerah kemayoran tinggallah seorang pemuda bernama Ali Zainudin Alias Murtado panggilan sehari-harinya. dia hidup pada abad ke18 (saya lupa tanggalnya). Ayahnya adalah bekas seorang lurah di daerah tersebut. Karena sudah tua, kedudukannya digantikan oleh orang lain. Murtado mempunyai sifat-sifat yang baik, tidak sombong, baik kepada anak kecil, hormat kepada orang tua dan senantiasa bersedia menolong orang-orang yang mendapat kesusahan. Di samping itu dia tekun menuntut ilmu agama, mempelajari bermacam-macam ilmu pengetahuan lainnya seperti ilmu bela diri dan sebagainya. Oleh karena sifat-sifatnya yang terpuji itu, maka Murtado disenangi oleh penduduk di kampung tersebut.
Ketika itu, keadaan masyarakat di daerah Kemayoran tidak tenteram. Penduduk selalu diliputi rasa ketakutan, akibat gangguan dari jagoan-jagoan Kemayoran yang berwatak jahat ataupun gangguan dari jagoan daerah lainnya yang datang ke daerah ini untuk mengacau atau merampas harta benda penduduk, kadang-kadang mereka tidak segan-segan membawa lari anak perawan ataupun istri orang yang kemudian diperkosa dan kalau melawan disiksa dan dibunuh. Murtado membela masyarakat kecil dari penindasan kompeni dan Murtado melakukan aksinya mencuri untuk kepentingan kaum miskin dan tertindas. Karena aksi yang dilakukan sangat berani seperti macan maka Murtado mendapat julukan "Macan Kemayoran" dan kemudian namanya di kenal sekota Batavia maka masyarakat memberi Julukan "Macan Betawi". Nama Murtado diabadikan menjadi jalan dan gang di Ibukota seperti di dekat Fly Over Jalan Pramuka Raya . Dan Kemudian julukan "Macan Kemayoran"dan kemudian berubah menjadi MACAN JAKARTA diabadikan buat julukan klub kesayangan Ibukota Jakarta yaitu "Persija"

Rabu, 26 Mei 2010

PERSIJA HEMPASKAN PERSEMA 1-0

Gelaran ISL pekan terakhir kompetisi kembali di gelar, Persija kali ini menjamu team asal kota Malang Persema. Dalam laga yang berlangsung sore hari bertempat di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta. Pertandingan yang berlangsung dengan tempo sedang sedang saja berlangsung menarik, kedua kesebelasan yang masing – masing memiliki kepentingan yang sama yakni memperbaiki klasemen di akhir musim ISL tahun ini sama - sama berjuang untuk mendapatkan hasil yang maksimal

Babak pertama Persija yang berusaha langsung keluar menyerang agar meraih poin maksimal sedikit kesulitan menusuk pertahanan Persema, karena rapatnya pertahanan lawan yang hampir menumpuk semua pemain di lini belakang dengan hanya menyisakan 1 pemain depan untuk melancarkan serangan balik.

Beberapa kali serangan yang dikoordinir oleh duet Bambang Pamungkas dan Emallue Serge di babak pertama membahayakan pertahanan lawan, namun kecemerlangan kiper Persema yang menurunkan kiper kedua pada pertandingan itu tidak berhasil membobol gawang Persema. Dari kubu lawan sendiri di babak pertama hanya melancarkan serangan – serangan balik yang tidak merubah skor hingga babak pertama berakhir seri tanpa gol.

Babak kedua permainan bertahan yang di galang oleh kubu Persema sempat membuat kubu Persija frustasi, serangan yang dibangun seakan sia sia sampai waktu normal 2x45 menit kedudukan masih imbang 0-0. Namun perjuangan team yang berjuluk Macan Kemayoran tidak kenal henti, hingga akhirnya pada menit ke 46 babak kedua T.A Musafri yang pada babak kedua menggantikan Serge berhasil mengoyak pertahanan Persema hingga skor berubah 1-0 untuk kemenangan Persija hingga peluit akhir dibunyikan wasit.

Dalam sesi konfrensi pers yang di selenggarakan seusai pertandingan, Aji Santoso pelatih Persema mengaku kecewa dengan hasil ini, perjuangan anak asuhnya selama waktu normal 2x45 menit tidak berarti begitu Musafri mencetak gol di waktu tambahan, dan akan dijadikan bahan evaluasi kedepannya di pertandingan sisa agar lebih berkonsentrasi hingga peluit akhir tanda pertandingan berakhir.

Dari kubu Persija sendiri Pelatih Maman Suryaman bersyukur dengan kemenangan ini, terimakasih buat semua punggawa Persija yang telah berjuang mati – matian hingga waktu benar – benar berakhir dan memuaskan ribuan The Jakmania yang hadir, mengenai tidak tampilnya Ismed Sofyan pada pertandingan ini, Maman menjelaskan kalau Ismed memang mengalami cidera, namun tidak begitu parah, dan siap diturunkan dalam pertandingan pamungkas melawan Arema minggu nanti.

* Sumber JO *

Sabtu, 22 Mei 2010

BERITA DARI BUNG FERRY !!

Formasi melawan Persela dianggap terbaik. Hanya di posisi cadangan masuk Leonard dan Musafri menggantikan Aris dan Salim. Persitara tidak menggambarkan tim yang berada di jurang degradasi. Semenjak putaran kedua apalagi masuknya Bang Suimin, Persitara menjelma jadi sebuah tim yang patut diperhitungkan. Tantan dan Bello energik dan mampu merepotkan barisan pertahanan Persija.

Ilham pemain labil. Dua pertandingan sebelumnya dia jadi bintang. Lari cepat seperti busur panah. Namun di pertandingan tadi seperti orang bingung. Menyerang enggak, bertahan juga enggak. Meski menurut gw terlalu cepat, tapi Pelatih sudah ambil keputusan. Musafri masuk. Sayang permainan keras dari Persitara tidak mendapat peringatan sedikitpun dari wasit. Korbannya Ismed. Tekel keras dari belakang oleh Supriyadi (85) berakibat fatal. Ismed tidak bisa melanjutkan pertandingan digantikan Baihakki. Meski Bai lebih baik dari kemarin, tapi tetap tidak setajam Ismed.

Persitara lebih mempersempit lapangan dengan jebakan offside. Sebetulnya hal ini diantisipasi dengan umpan2 jauh ke depan tuk dikejar para gelandang kita. Namun selain pemain kita yg kurang cepat mengantisipasi, kadang wasit juga terlalu mudah mengangkat bendera. Sebaliknya pelanggaran terhadap Bepe di kotak penalti tidak digubris. Kondisi ini membuat Serge cepat ambil keputusan dengan seringkali mencoba melakukan tembakan jarak jauh. Akhirmya berhasil.... tembakan keras dari luar kotak penalti menembus gawang Persitara. 1-0. Dan itu jadi satu2nya gol dalam pertandingan sore ini.

Meski pertandingan tidak dapat disaksikan, tidak mengurangi kreativitas the Jakmania dalam memberikan dukungan pada Tim Persija. Belasan motor dari Jakmania Warung Buncit, Pondok Kopi, Chicago, Jakonline dan Orange Street Boys turut mengiringi perjalanan bus Tim Persija menuju Senayan. Dengan atribut lengkap dan bendera, kehadiran mereka sedikit banyak memberikan motivasi pada para pemain. Apalagi di Senayan sudah menanti Ayah Rico dan para Korlap. Suasana di luar stadion jadi bener bener meriah dengan orang oren yang hadir.

Usaha panpel Persitara tuk menghadirkan penonton pada partai Persitara vs Persija menemui jalan buntu. Dalam pertemuan dengan pihak kepolisian yang dihadiri juga oleh Pengurus Inti the Jakmania, polisi mengungkapkan statistik penemuan mereka dalam 3 pertandingan terakhir Persija Jakarta dan Persitara Jakarta Utara. Dalam 3 pertandingan tsb mereka mendapatkan peningkatan yg cukup drastis, pelanggaran yg dilakukan oleh suporter. Pelanggaran yg dimaksud adalah jumlah senjata yg dibawa oleh para suporter. Rasanya ini harus jadi perhatian pengurus kedua suporter dalam menertibkan masanya. Meski bukan anggota, tapi kampanye positif bisa dilakukan dengan melakukan himbauan2 melalui pamflet pada mereka yg biasanya tidak masuk stadion tapi hanya menunggu jebolan.

Partai Persija berikutnya adalah melawan tim tamu dari Malang, Persema dan Arema. Masing2 tgl 26 dan 30 Mei. Keduanya sudah mendapat ijin resmi dari pihak kepolisian maupun pengelola Stadion GBK Senayan. Hanya untuk tgl 30 Mei, pihak keamanan akan mengadakan rapat lagi tuk menentukan kuota bagi suporter tim tamu Aremania. Kedua pertandingan tersebut akan dimainkan sore hari dan disiarkan langsung oleh ANTv.

Partai lanjutan Piala Indonesia antara Persisam Samarinda vs Persija Jakarta sudah dapat dipastikan diselenggarakan di kota Solo. Kepastian itu gw dapat malam ini via telpon dari Bapak Joko Driyono. Mengenai waktu penyelenggaraan masih akan ditentukan kemudian mengingat Persisam berpeluang tuk menjalani partai play off. Bila dalam 2 pertandingan terakhir tgl 26 dan 30 mereka bisa mencuri 1 poin saja, maka mereka lolos dari jeratan degradasi dan akan menjalani pertandingan Piala Indonesia tgl 3 Juni melawan Persija Jakarta. Namun bila mereka gagal, mereka harus menjalani partai play off di awal Juni. Sedangkan melawan Persija diundur menjadi tgl 10 Juni.

Partai Persija vs Persema memang masih 4 hari lagi. Tapi BLI sudah menentukan siapa wasit2 yg akan bertugas. Pengawas Pertandingan adalah Zulkifli Chaniago dari Bengkulu. Wasit tengah Armando Pribadi (Yogyakarta), Asisten Wasit 1 Pungut Darmadi (Tangerang), Asisten Wasit 2 Asep Yusuf Jauhari (Bandung) dan Wasit Cadangan Jajat Sudrajat (Cianjur).

Ada2 aje tingkah penggemar sepakbola Indonesia dalam mengungkapkan kekecewaannya. Kemaren gw dapet surat kaleng dari seorang Pengamat Sepakbola Surabaya. Ketika dibuka, tidak ada surat apapun. Isinya hanya fotokopi kliping koran 3 lembar. Intinya adalah prestasi jeblok klub2 Indonesia di Pentas Internasional. Dia menganggap klub2 Indonesia hanya jadi pelengkap penderita di turnamen tsb. Semua itu akibat kompetisi lokal yg tidak sehat dan menghasilkan pemain2 yg berkualitas. mbasnya ke Tim Nasional. Prestasi timnas beberapa tahun belakangan ini tidak menunjukkan peningkatan malah sebaliknya. Ga jelas niat pengirim surat itu... tapi ini juga bisa jadi bahan introspeksi tuk kita semua.

Banyak yg nanya ke gw tentang gelang yg dipake para pemain Persija. Gelang itu namanya Power Balance. Konon berkasiat tuk menjaga keseimbangan tubuh. Awalnya Elvis Nelson yg pake, Dia dikasih dari sodaranya yg pulang dari Singapur. Ketika Pelatih Fisik Octavianus menjelaskan kasiatnya, sontak para pemain laen ikutan beli. Ada yg beli di Plaza Indonesia di toko Point Break, ada juga yg titip ke temannya Leonard Tupamahu. Warnanya ada 3, putih, hitam dan kuning. Harganya sekitar 300-400 ribu rupiah.

SELAMAT TINGGAL PERSITARA !

Persija sukses membuktikan siapa yang paling hebat di Jakarta, sore ini Sabtu (22/5) pasukan Macan Kemayoran berhasil mengalahkan Persitara dalam duel derby yang dilangsungkan tanpa penonton di stadion Gelora Bung Karno Jakarta.

Bertindak sebagai tuan rumah Persitara berusaha keluar dari tekanan dan menyerang team Persija, sejak babak pertama ditiupkan penyerangan spartan yang dikomandoi Tantan dan Kabir Bello sempat membahayakan gawang Persija, namun semua itu seakan tidak berarti karena tidak satupun gol bisa mereka ciptakan pada pertandingan ini.

Persija pun bukan tanpa peluang, dari pantauan Crew JO yang menyaksikan langsung di GBK, beberapa kali peluang emas dari BP, dan Aliyudin nyaris membuahkan gol di babak pertama. Tapi semua peluang tersebut tidak bisa diakumulasikan menjadi gol hingga babak pertama pun berakhir dengan skor kacamata.

Memasuki babak kedua pertandingan berlangsung dengan tempo yang sedang - sedang saja kedua team saling melancarkan serangan namun karena ketatnya dan kesigapan kedua penjaga gawang membuat skor masih sama kuat, hingga pada menit ke 75, Emallue Serge memecah kebuntuan dengan gol yang dicetakkan dan menjadi satu – satunya gol yang tercipta pada pertandingan itu.

Dengan hasil ini, semakin membuat Persitara menempati peringkat paling bawah klasemen, dan hampir bisa dipastikan kalo tidak ada kebijakan – kebijakan dari PSSI di kemudian hari Persitara degradasi ke divisi utama.

Pada pertandingan ini Ismed Sofyan sedikit mengalami cidera, namun menurut Maman Suryaman asisten pelatih Persija dalam sesi konfrensi pers setelah pertandingan, itu tidak begitu mengganggu, diharapkan menjelang 2 partai penutup ISL Ismed bisa dimainkan kembali.

“Semua kegagalan yang dialami oleh Persitara pada musim ISL ini merupakan tanggung jawab saya selaku manajer, bukan tanggung jawab pemain ataupun pelatih, dan sesuai keputusan team, akan di cari manajer yang benar – benar serius menangani Persitara, tidak hanya cinta dan gila bola, namun harus punya finasial yang cukup sehingga kedepannya Persitara bisa lebih mandiri,”ungkap Hery Ruswanto manajer Persitara pada saat konfrensi pers pada awak media.

Bagi Persija sendiri dengan kemenangan ini, sekarang tinggal konsentrasi pada dua laga sisa ISL melawan Persema dan Arema, tidak ada kata menyerah Persija harus tampil maksimal di sisa laga ini untuk membus papan atas klasemen, pungkas Maman Suryaman.

Sumber jakmania.org

Download Lagu Lagu PERSIJA

LINK DOWNLOAD LAGU LAGU PERSIJA
==================================================================
Aremania - Salam Satu Jiwa
Bang Yos feat Siska Mutia - Macan Kemayoran
Benyamin S ft Eddy S - Sepak Bola
Budiman A.D - Mars Persija
Firey Jak - Going on the football
Firey Jak - Indonesia
Firey Jak - Orange Sejati new
Firey Jak - Orens Orens Kotaku(Persijaku)
JakBoys - Go PERSIJA
JakBoys - Loyalitas
JakBoys - PERSIJA sampai mati
JakBoys - Rojali
Kickers - Sang Juara
Kobams - Ku Dukung Kau Persija
Persija - Ampe lo mampuz
Persija - Ayolah Persija
Persija - I Love U
Persija - Jak Tandang
Persija - Keren
Persija - Kesebelasan Paling Gaya
Persija - Oren oren
Persija - Persija
Persija - Satu Jiwa
Persija - Viking Bonek Sama2 Anjing
Persija - You Never Walk Alone
Pilot Orange - Ayo The Jak
Pyramid - Jak Jak Nang
M For J - Persija Menang
Mental Baja - Orange to Indonesia new
Mental Baja - Persijaku
Mental Baja - Everything Persija
Mental Baja - Holiday at Lebak Bulus
Mental Baja - Viking Orang Dusun
Mental Baja - Dont Worry
Mental Baja - Jak Angels
Mental Baja - 6 February
Mental Baja - Ayo Nyanyi
Mental Baja - Cuma Persija
Mental Baja - Diatas Metro
Mental Baja - Jak Kumpul
Mental Baja - Jak Party
Orkes Biang Kerok - Bangkit
Orkes Biang Kerok - Bukan Anak Bawang
Orkes Biang Kerok - Fuck Derby
Orkes Biang Kerok - Kesurupan
Orkes Biang Kerok - Ku Anak Jakarta
Orkes Biang Kerok - Lalalao0o..
Orkes Biang Kerok - Loyalitas
Orkes Biang Kerok - Mars Kemayoran
Orkes Biang Kerok - Persija Berlaga
Gondal Gandul - Bersama Persija
Gondal Gandul - Dua Lima Jigo
Gondal Gandul - Harus Menang
Gondal Gandul - I Cant Stop Loving Persija
Gondal Gandul - Jakarta Kota Gue
Gondal Gandul - Jak Medley
Gondal Gandul - Jangan Rusuh
Gondal Gandul - Kartu Merah
Gondal Gandul - Lagu Kemenangan
Gondal Gandul - Menembus Tradisi
Gondal Gandul - Song For Persija new
Gondal Gandul - Sudah Kubilang
Gondal Gandul - Taman Lawang
Gondal Gandul - Tinggalkan Ras
Gondal Gandul - Voice Of Cicitcuit
Gusrak Band - Yo Persija
P-Squard - M.A.C.A.N
Penyot Sexy - Abang None
Penyot Sexy - Ayo The Jak
Penyot Sexy - Pasukan Orange
Penyot Sexy - Satu Jakarta Satu
Penyot Sexy - Seperti Persija
Shania - Viva Persija
Sorak THE JAKMANIA new
The Hoolijak - Ayo Maju
The Hoolijak - Go Persija
The Hoolijak - Kami Adalah The Jakmania
The Hoolijak - Persija Di Dadaku
The Hoolijak - Takkan Pernah Sendiri
Traficool - Persija Jadi Juara new
Netral - Garuda Di Dadaku

Mencari Fakta Bukan Pembenaran ( Tur Jepara )

The Jakmania kembali disorot lagi – lagi pemberitaan miring mengenai tingkah laku The Jak yang buruk yang sebenarnya tidak terjadi. Pemberitaan ini dimulai dari keberangkatan rombongan The Jak ke Jepara untuk mendukung team kesayangannya dalam Lanjutan ISL melawan tuan rumah Persijap Jepara (15/10).

Keberangkatan ke Jepara dibagi dalam beberapa kloter yang total keseluruhan berjumlah kurang lebih 1000 orang yang mengorenkan Jepara. Keberangkatan tur kali ini menggunakan moda transportasi darat yakni bis. Jika ditotal bis yang berangkat mencapai kurang lebih 20an bis. Tidak mudah memang mengkoordinir rombongan dalam jumlah besar, tapi semua telah di atur sedemikian rupa sehingga semua bisa sampai ke Jepara dan pulang kembali ke Jakarta dengan selamat.

Bukan menyalahkan keadaan, seperti biasa keberangkatan tur The Jak yang hampir pasti melewati daerah Jawa Barat yang “identik” rivalitas dengan supporter yang berada di wilayah itu mengundang ancaman, dan penyerangan – penyerangan. Itu terjadi baik saat keberangkatan maupun kepulangan rombongan.

Tentu saja berita – berita kerusuhan seperti ini menjadi sasaran empuk media untuk memblow – up ke publik. Terbukti berita penyerangan yang sebenarnya tidak akan terjadi apabila pihak dari rival The Jak tidak memulai dengan cepatnya tersebar.

Namun yang sangat disayangkan, kenapa berita yang beredar dibeberapa stasiun tv swasta menggambarkan The Jak yang menyebabkan semua ini terjadi, dan The Jak pula yang disudutkan telah mengakibatkan kerugian baik itu korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur. Padahal berita yang ada tidak sepenuhnya benar, malah cenderung melebih – lebihkan untuk lebih menarik orang untuk melihatnya.

Setelah coba ditelusuri ke beberapa sumber lainnya, ternyata masih ada yang benar – benar memberitakan kejadian yang terjadi dilapangan, info tersebut sangat membantu menetralisir keadaan sebelumnya yang sudah tercipta karena pemberitaan di media televisi.

Seperti dikutip dari sebuah media cetak kutipan beritanya sebagai berikut “Cikampek- Seorang yang dianggap suporter Persib Bandung (viking) babak belur dihajar suporter Jakmania dipertigaan pintu tol Cikopo Cikampek, Minggu (16/05) pagi.korban bernama Din Syamsudin (19) warga Jatisari Cikampek. akibat luka yang serius, maka korban dilarikan ke rumah sakit etaham purwakarta.

Menurut sejumlah saksi mata, kejadian tersebut terjadi ketika para suporter Persija Jakarta menuju pulang usai menyaksikan tim kesayangannya bertanding di Jepara. ketika itu terdapat sekitar 12 bus yang ditumpangi para suporter paersija melintasi gerbang tol Cikopo, seseorang melempari salah satu bus yang ditumpangi para suporter tersebut. sontak Jakmania marah dan tidak terima perlakuan tersebut, hampir seluruh Jakmania turun ke jalan mengejar pelaku pelemparan tersebut. tetapi pelaku berhasil lari dan bersembunyi. karena tidak mendapatkan pelakunya para jakmania pun masuk kembali kedalam bus, dan sebagian lagi melakukan sweeping ke tempat persembunyian pelaku.

Akhirnya mereka menemukan salah satu yang diduga pelaku pelemparan terhadap rombongan suporter tersebut. tanpa tanya lagi, ratusan the jak mengeroyok pelaku yang menumpang angkot jurusan cikampek-purwakarta (43). Din akhirnya digusur keluar, bukan hanya Din. tetapi mobil angkot yang ditumpanginya pun tak luput dari amukan sang macan. Setelah Din babak belur dan tersungkur di aspal, lalu sejumlah warga menolong korban.”

Mudah – mudahan dengan adanya pemberitaan yang memang benar – benar terjadi dilapangan masyarakat bisa menilai. Seperti slogan The Jak “Lo Asik Gw Nyantai, Lo Usik Gw Bantai”, atau dengan bahasa yang lebih sopan “Kalo tidak mau dicubit jangan cubit duluan”.

Sekali lagi disini ditekankan kami tidak melakukan pembenaran dengan apa yang sudah kami lakukan dengan membuat keributan di Cikampek, tapi apabila tidak ada yang memulai semuanya akan berjalan baik – baik saja. Jangan lihat kami dari sisi negatifnya saja. Kami Bukan Yang Terbaik Tapi Berusaha Menjadi Baik. ( Zni – JO )

*dihimpun dari berbagai sumber, makasih buat Jak Cikampek yang udah mengawal rombongan selama berada di daerah Cikampek dan sekitarnya.

Media Oh Media

Sudah tidak terhitung berapa kali berita – berita yang tidak jelas kebenarannya atau memang tidak terbukti kebenarannya tentang Persija dan Jakmania terekspose baik itu di media cetak maupun media elektronik. Tidak hanya team dan suporternya yang mendapatkan berita – berita tidak benar, pemain Persija pun tidak luput dari pembicaraan.

Tahun ini saja sudah tidak terhitung beberapa kali pemberitaan tentang Persija dan The Jakmania yang tidak sesuai dengan fakta yang ada dilapangan beredar dimedia media. Berita – berita yang ada cenderung melebih – lebihkan dari kejadian sebenarnya terjadi, bahkan yang tidak ada sekalipun dengan bahasa yang sedemikian rupa menjadi ada dan menjadi hangat diperbincangkan di masyarakat umum.

Bisa diambil contohnya berita dari salah satu program TV swasta yang mengambil sisi tidak baik dalam suatu kegiatan, dan acara tersebut sangat sukses untuk mengangkat sisi tidak baik dalam diri The Jakmania, karena syutingya dilakukan disaat pertandingan klasik melawan salah satu klub yang dimana selama ini perseteruan kedua belah pihak supporter memang selalu panas dan sarat emosi.

Padahal kalo bisa lebih fair dalam mengangkat sesuatu tentang Jakmania, tidak melulu keributan, rusuh, anarki dan kegiatan – kegiatan yang merugikan. Kegiatan – kegiatan seperti baksos, sumbangan untuk korban banjir, penyelenggaraan sunatan massal dan donor darah, kegiatan – kegiatan siaran radio dan televisi dalam rangka memperkenalkan Persija dan Jakmania seperti tidak pernah terekspose oleh media, yang terjadi dan beredar serta menjadi image dimasyarakat saat ini The Jak rusuh, bikin macet, ribut – ribut bahkan sempat menjadi headline dibeberapa media yang ada. Hal itu menjadi pembentukan opini karena peranan media yang selama ini cenderung lebih suka mengangkat sisi negatif saja tanpa melihat hal positif yang ada.

Ada sesuatu yang menjadi fenomenal pernah terjadi, bagaimana reporter sebuah stasiun berita swasta nasional dengan hebatnya sudah stand by di lokasi yang kemudian menjadi tempat bentrokan pendukung persija yang kemudian menjadi berita headline news bahkan dijadikan berita breaking news saking lakunya berita tersebut dibandingkan dengan berita – berita lain yang ada.

Berita pemain yang sempat heboh terjadi diawal musim ISL tahun ini bergulir dimana striker Bambang Pamungkas yang diawal musim ini sempat diberitakan ingin bermain di klub lain. Dimana isi dalam berita dalam sebuah media cetak yang beredar mengambil sedikit banyak artikel BP yang diambil dari web pribadi BP (www.bambangpamungkas.com) yang berjudul “Cinta Itu Mengalahkan Segalanya” dan oleh penulis berita itu diganti judulnya menjadi “Bambang Pamungkas Striker Persija Yang Karirnya Mulai Meredup” .

Kekeliruan berita yang terhangat baru terjadi dalam beberapa hari terakhir dimana dalam semua berita media yang ada baik itu media cetak maupun elektronik diberitakan “Pemain Sriwijaya FC melakukan pemukulan terhadap supporter dari Sriwijaya FC sendiri karena tidak terima dengan yel – yel yang dinyanyikan oleh supporter mereka sendiri” namun apa yang terjadi di salah satu stasiun swasta yang memiliki tagline “terdepan mengabarkan” memuat berita yang tidak sesuai dengan fakta yang ada dilapangan dimana isi beritanya “sepak bola Indonesia kembali tercoreng akibat ulah jakmania yang terlibat perkelahian dengan pemain sriwijaya fc.. perkelahian disulut karena ulah jakmania yang bernyanyi mengejek pemain sriwijaya... korban luka2 saat ini masih di rawat di RS” padahal jelas-jelas berita tersebut BOHONG BESAR!! (Zni-JO)

Akankah Persija, The Jakmania, dan Pemain – pemain Persija yang lain akan mendapatkan berita - berita yang kembali merugikan? Biarkan waktu yang menjawab ini semua.

Good News is Good News not Bad News is Good News.
Powered by Blogger