Selasa, 15 Februari 2011

Ayo Dukung Young Tigers

Seperti tim-tim ISL lainnya yang memiliki team junior usia dibawah 21 tahun, Persija pun memiliki pasukan muda yang bergabung di tim PERSIJA U-21 yang juga ikut serta dalam kompetisi ISL U-21. Selain sebagai salah satu kelengkapan administrasi dalam mengarungi ISL, team u21 juga sangat dibutuhkan dalam hal ini untuk pembinaan team Persija itu sendiri.

Macan Muda atau yang sering di sebut Young Tigers ini memanglah berbeda dengan Tim Seniornya. Mereka seperti di anak tirikan, kalau melihat dari prosesi latihan dimana junior dan senior ditempatkan terpisah, venue bertanding mereka pun untuk tahun ini tidak ditempatkan di GBK, melainkan di Stadion Sumantri Brodjonegoro Kuningan.Selain itu mereka juga mengalami hal yang tidak jauh beda dialami senior yakni keterlambatan gaji.

Sedikit melupakan faktor - faktor seperti yang disebutkan diatas, young tigers juga "iri" dengan apa yang diterima seniornya dalam hal dukungan yang diberikan teman - teman The Jakmania maupun pecinta Persija lainnya kepada mereka.Karena menurut mereka di Persija u21 faktor dukungan teman - teman The Jakmania menjadi batre cadangan dalam tubuh mereka untuk memberikan sesuatu yang terbaik buat Persija.

Seperti yang terjadi belum lama ini dimana dalam akun twitter pribadi saya @elke81 dimana dalam status di jejaring sosial 140 karakter tersebut, saya membuat suatu tulisan ajakan untuk teman- teman menyaksikan langsung Persija Senior di GBK.

Ternyata status di akun twitter saya itu ditanggapi oleh salah satu akun pemain Persija U-21, dimana dia membalas status tersebut dengan tulisan "Juniornya juga di dukung dong :) " hati ini sedih begitu melihat balasan dari salah satu pemain Persija u21, karena jujur saya juga belum bisa langsung mendukung Persija u21 bertanding karena selain masih sekolah,faktor rumah saya yang di Cilegon sedikit membuat semua itu menjadi sulit.

Pada pertandingan terakhir young tigers di Kandang saat melawan SFC 11/2, keadaan sedikit berubah dengan lebih banyak dari teman - teman The Jak dan pecinta Persija lainnya yang hadir langsung di Stadion Sumantri kala itu, seperti yang saya pantau dari live tweet yang dilakukan oleh Crew Jak Online dalam akun twitternya @JakOnline.

Walaupun belum bisa seperti disaat senior berlaga yang dihampir setiap partai kandang tidak kurang 30rbuan The Jak hadir memadati GBK, paling tidak dukungan terhadap young tigers pada saat melawan SFC cukup memberikan semangat berlebih,itu terbukti dengan kemenangan yang mereka persembahkan padahal mereka tertinggal terlebih dahulu dibabak pertama.

Tampak hadir juga Ayah Riko Ketua Umum The Jakmania dalam pertandingan Persija u21 vs SFC u21 bersama kurang lebih 50an The Jak yang hadir pada sore itu.

Terimakasih juga diberikan kepada rekan - rekan Crew JO yang tidak henti- hentinya terus memberikan update informasi tentang Persija baik senior,maupun junior,sehingga lumayan banyak yang memberikan dukungan terhadap young tigers. Berharap suatu saat nanti young tigers mendapatkan porsi yang sama untuk selalu di dukung oleh teman - teman The Jak ( JO - Elke Jak Kopel Cilegon )

Oliver “Machine Man” Makor

Nama Oliver Makor memang sedikit asing di telinga pecinta sepakbola tanah air. Pemain yang akan berumur 37 tahun ini merupakan pemain asing anyar Persija Jakarta. Baru musim ini merumput di Liga Super Indonesia. Makor, begitu nama dia di jersey Persija Jakarta bernomor "22".
Oliver Makor lahir pada 9 Oktober 1973 di Liberia. Berposisi asli sebagai gelandang ataupun striker sama baiknya(Utility Player). Mengawali karir di Monrovia Black Star(Liberia) pada tahun 1991-1992 lalu pada 1993 ia pindah ke Julius Berger FC(Nigeria) tahun 1994 ia bermain untuk Canon Yaounde(Kamerun) lalu pada periode 1994-1999 Makor bermain untuk sejumlah klub-klub di Liga Perancis, Grenoble Foot 38(1994-1996), Tours FC(1996-1997) dan Limoges Foot 87 (1997-1999) karir ia pun berlanjut ke Liga Yunani, setidaknya 10 tahun(1999-2009) ia menghabiskan karir nya di negri ‘’1000 Dewa’’ tersebut, Proodeftiki FC(1999-2001) ia bermain 43 kali dan mencetak 13 gol, lalu pada musim 2001-2002 ia dipenjamkan ke klub Eglaeo FC bermain 10 kali dan tidak mencetak gol dan pada musim 2002-2009 ia bermain untuk klub Ionikos FC, selama kurang lebih 7 tahun ia di klub ini mencetak 43 gol dari 165 kali penampilan nya bersama klub tsb.

Pada musim 2010 ia pindah ke klub Persija Jakarta, ia menempati posisi gelandang serang yang ditinggalkan oleh Firman Utina yang hengkang ke Sriwijaya FC. Makor juga merupakan pemain timnas Liberia, mengawali debut pada tahun 1989 ketika negaranya, Liberia berhadapan Guinea. Ia sudah 25 kali memperkuat timnas Liberia dengan torehan 4 gol. Sampai saat ini, Makor telah mengkoleksi 3 gol bersama Persija Jakarta. Gol perdana nya ia cetak sewaktu Persija melawan Persijap pada beberapa waktu yang lalu, sedangkan 2 gol lain nya ia buat sewaktu Persija melawan tuan rumah PKT Bontang pada 10 Februari 2011 dan 2 golnya tersebut ikut andil membawa Persija meraih kemenangan 3-1 atas tuan rumah PKT Bontang. Inilah dia Machine Man Persija Jakarta, Oliver Makor. ( JO - odla )


Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Oliver_Makor
http://www.liberiansoccer.com/pLAYERSPAGES/oliver_makor.htm

Kamis, 10 Februari 2011

Anak Palembang Cinta Persija

Tidak berlebihan jika Persija Jakarta merupakan klub semua ras suku dan agama. Pendukung Macan Kemayoran bukan cuma dari Jakarta atau daerah pinggiran Jakarta saja, namun seperti yang kita ketahui bahwa The Jakmania berada dimana-mana seperti slogan yang ada pada pendukung fanatik Persija, “ The Jak ada dimana-mana bukan ada dimana”.

Slogan yang sering kita lihat di baju para The Jaker bukan cuma isapan jempol saja, tetapi memang bukti nyata bahwa pecinta Macan Kemayoran memang sudah sampai ke dareah-daerah Jawa ataupun luar pulau Jawa.

Crew JakNet! Sedikit berbincang-bincang dengan salah satu pecinta Persija dari Palembang yang ditemui saat liputan ke korwil Kali Deres. Beliau adalah orang asli Sumatra Selatan yang begitu fanatik dengan Ibukota Persija Jakarta.

Tomi Fauzi atau biasa dipanggil Tomi adalah The Jakmania Palembang yang saat ini masih berada di Jakarta. Menurutnya, dia berangkat ke Jakarta saat pertandingan Persija vs Sriwijaya tanggal 3 November 2010 lalu, “ saya datang ke Jakarta bareng sama anak Singamania waktu Sriwijaya bertandang ke Jakarta kemaren”ujarnya. Pada waktu datang ke Jakarta Tomi hanya membawa uang seratus lima puluh ribu rupiah dan dia tidak mempunyai keluarga di Jakarta, “ saya gak punya keluarga disini, tapi mereka lah (The Jak Kali deres) keluarga saya di Jakarta”ungkapnya.

Pengidola M.Iham ini Fanatik dengan Persija berawal dari acara PON XVI-2004 di Palembang, “ saya sudah jatuh cinta pada pandangan pertama sama Persija dan The Jak pada saat itu”ucapnya. Karena pada waktu itu sepakbola Palembang atau Sriwijaya belum ada jadi sudah suka duluan dengan Persija.

Namun saat ditanyai kemungkinan akan pindah dukungannya ke Sriwijaya Fc, Tomi secara tegas tidak akan pindah kecintaannya untuk mendukung Macan Kemayoran, karena menurut dia Persija sudah menyatu ke jiwa dan raganya.

Tomi yang lahir di Palembang 31 Maret 1986 hingga saat ini masih berada di Jakarta bersama teman-teman The Jak Kali Deres. Menurutnya, dia senang di Jakarta apalagi bersama kawan-kawan Kali Deres,” saya seneng bisa ngumpul bareng-bareng dengan mereka, The Jak orangnya asyik-asyik loyalitasnya tinggi dan kompak”celetuknya. Saat ini Tomi dipercaya Yuda selaku korwil untuk jaga outlet Kali Deres production sekaligus tempat tinggal sementara.

The Jakers Palembang yang satu ini sekarang sudah terdaftar resmi sebagai anggota The Jakmania dari korwil Kali Deres subkorwil Palembang. Dia terdaftar sebagai anggota dari JB.15.47798.05.10, yang berharap Macan Kemayoran bisa meraih mimpi menjadi juara tahun ini dan meraih prestasi disetiap kompetisi yang diikuti Persija. Dan The Jakmania lebih kompak serta semakin kreatif dan bisa menyebarkan virus orens lebih jauh lagi ke daerah-daerah terpencil.(DJ)

Rabu, 09 Februari 2011

Alangkah Indahnya Jika Supporter Indonesia Bersatu

Sudah banyak kerugian yang ditimbulkan akibat dari perkelahian antar supporter., dari korban luka-luka parah maupun ringan bahkan sampai merenggut nyawa seseorang. Korban yang tidak bersalah pun menjadi banyak, seperti masyarakat yang terkena sambitan, timpukan yang berada di sekitar tempat terjadinya perkelahian antar supporter, padahal masyarakat itu tida tahu apa-apa tentang perkelahian itu tetapi malah jadi korban. Karena hanya masalah saling ejek-ejekan saja harus menimbulkan korban. Padahal perkelahian itu tidak ada untungya, yang menang ditangkap polisi kalau tidak masuk rumah sakit, yang kalah masuk rumah sakit juga dan masuk ke dalam kuburan untuk selamanya. “Mau sampai kapan masalah ini terus terjadi ? Mau sampai kapan korban harus berjatuhan ? Kita ini kan satu negara satu bangsa satu nusa satu saudara yaitu INDONESIA.

Semboyan negara kita adalah “BHINEKKA TUNGGAL IKA”, yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Harusnya semua supporter di Indonesia memakai semboyan ini, walaupun berbeda tim kebanggaan, berbeda warna, berbeda dukungan dan nyanyian, kita itu tetap satu yaitu INDONESIA. Boleh lah kita bermusuhan di dalam stadion ketika pertandingan berlaga, kita perang nyanyian untuk mendukung tim pujaan kita TANPA HARUS ADA KATA-KATA RASIS yang menimbulkan perkelahian, kita perang atraksi, dan lain sebagainya yang bersifat positif, tetapi ketika pertandingan selesai kita kembali lagi menjadi satu tali persaudaraan, hanya 2 x 45 menit saja kita saling bermusuhan.

Setiap tim pujaan kita bertandang ke kandang lawan, kita pun ikut bertandang ke kandang lawan karena kita adalah supporter, dimana tim kita berada disitu juga kita berada. Namun ketika dalam perjalanan, sering kali kita mendapatkan teror dari supporter lain, mendapatkan sambitan dan timpukan karena hanya keegoisan yang ada di dalam diri. Misalnya supporter A datang ke kota B, namun supporter C telah menunggu supporter A di perjalanan dan langsung memberikan teror, dan kejadian itu terus terulang ketika kelompok supporter melakukan tur tandang. Padahal kita kalau saling sambut menyambut dengan rasa persaudaraan , rasa kekeluargaan, kita pun merasa enak melakukan tur tandang untuk mendukung tim kesayangan kita, seolah-olah kandang tim lain menjadi kandang kita juga karena adanya rasa persaudaraan.

Namun rasa keegoisan yang ada, kefanatikan tim yang terlalu berlebihan sehingga menjurus ke arah yang negatif menimbulkan perkelahian dan ketidaknyamanan masyarakat yang melihatnya. Masyarakat sudah menggangap supporter itu terkenal dengan rusuh. “Apakah kita mau dicap jelek terus dimata masyarakat ?”, kalau jawaban dari seorang supporter bukan perusuh tentu tidak mau, karena mereka tidak melakukan kerusuhan itu. Karena hanya sekelompok orang yang perusuh yang lain menjadi terkena imbasnya dari kelompok perusuh itu, nama supporter itu menjadi jelek dimata masyarakat, padahal tidak semua supporter melakukan itu tetapi kita semua menjadi korban tidak bersalah.

“SAMPAI KAPAN SEMUA INI HARUS TERJADI ??? SAMPAI KAPAN HARUS KORBAN JATUH KARENA KEEGOISAN”. Sudah saatnya kita semua meninggalkan keegoisan dan kefanatikan tim yang mengarah negatif yang membuat masyarakat takut bila sekelompok supporter sedang berkumpul, karena masyarakat sudah mengganggap supporter adalah perusuh. Supaya tidak ada lagi korban berjatuhan. Kita hanya bermusuhan 2 x 45 menit ketika pertandingan berlaga, bermusuhan perang atraksi dan nyanyian. Ketika supporter lain datang ke kandang kita, kita harus menyambut dengan rasa persudaraan, dan langsung mengucapkan “SELAMAT DATANG, SELAMAT DATANG YUK BERGEMBIRA BERSAMA KAMI THE JAKMANIA". Indahnya jika satu stadion kita duduk bersama saling beratraksi mendukung tim pujaan masing-masing, tidak ada lagi tawuran dan perkelahian antar supporter, masyarakat juga menggangap supporter sebagai kelompok yang ramah, sopan dan santun.

“SATU NUSA SATU BANGSA SATU BAHASA KITA, TANAH AIR PASTI JAYA UNTUK SELAMA-LAMANYA, INDONESIA PUSAKA INDONESIA TERCINTA, NUSA BANGSA DAN BAHASA KITA BELA BERSAMA”. Dan seharusnya lagu ini menjadi alat untuk pemersatu seluruh supporter di indonesia.

DAMAILAH SUPPORTER INDONESIA

Ditulis Oleh Taufik Barisan Orange
Sumber : www.jakmania.org

Sepak Bola Jakarta Menurut Masyarakat Umum

Sepakbola bagi kalangan supporter bukan merupakan hal yang asing lagi. Persija atau The Jakmania mungkin hal yang biasa bagi mereka pecinta bola khususnya yang berdomisili di Jakarta. Namun tidak semua orang atau kalangan yang suka atau hobi dengan sepkbola, mereka beranggapan lain dengan sepakbola dan supporter di Indonesia.

Banyak dari masyarakat umum tidak suka dengan supporter di Indonesia, namum banyak juga dari mereka yang tidak terganggu dengan kehadiran supporter khususnya di Jakarta yang biasa di sebut “ The Jakmania “. Crew JakNet Sedikit berbincang-bincang dengan salah satu masyarakat umum yang mungkin bisa dibilang wanita masih muda mengenai sepakbola Jakarta.

Diah Permata Sari salah seorang mahasiswi lulusan Bina Sarana Informatika ( BSI ) saat ditanyai tentang Persija, “jujur aja gw termasuk orang yang tidak maniak bola , bahkan bisa di bilang tidak paham dehh.. tapii kalo persijaa, yaa gw tau-lah secara umumnya, menurut gw keberadaan persija itu bagus “ tuturnya. Diah adalah wanita asli Jakarta yang tidak fanatik dengan sepakbola, tetapi sebagai orang Jakarta Diah tetap mengikuti Perkembangan Persija walapun hanya sediktit saja.

Menurut Diah keberadaan supporter sepakbola kadang meresahkan masyarakat, “ tapi yang bikin tidak bagus itu kadang suporternya, yang terlihat urakan karena aksi-aksi yang mereka lakukan sering mengganggu masyarkat “ ucpanya. Keberadaan supporter merupakan hal yang penting bagi sebuah team kesebelasan sepakbola, tanpa supporter team sepakbola tiada arti, tetapi memang sering kali oknum-oknum supporter melakukan euphoria yang berlebihan. “ Mereka juga suka naik angkutan umum dan bus metromini secara tidak tertib yang membahayakan jiwa mereka, itu yang bikin supporter Jakmania dipandang sebelah mata oleh masyarakat “ ucapnya.

Keluhan yang atau pendapat Diah mungkin bisa dibenarkan sebagian masyarakat, tetapi secara khusus mereka tidak mengerti dunia sepakbola yang hanya melihat sisi negatifnya saja. Namun dengan pendapat masyarakat umum seperti ini, bisa memotivasi supporter The Jakmania untuk menjadi lebih baik lagi, seperti apa yang di ungkapkan Diah “ disini gw berharap semoga keberadaan jakmania kedepannya bisa lebih solid lagi sesama jakmania ataupun supporter lainya, hindari hal-hal yang sekiranya merugikan banyak pihak dan jaga nama baik JAKARTE, kalo bukan kite siape lagi” tuturnya sambil tersenyum. Diah juga menginginkan semoga Persija Jakarta bisa sukses dan menjadi juara di Indonesia, meskpun bukan pecinta sepakbola tapi sebagai warga Jakarta Diah tetap ingin Macan Kemayoran Berjaya.

Senin, 07 Februari 2011

Bersatu Dalam Kekompakan Untuk Persija

“TINGGALKAN RAS TINGGALKAN SUKU, SATU TEKAD DUKUNG PERSIJA, DIBAWAH BENDERA JAKMANIA, MAJULAH PERSIJA PANTANG MUNDUR”. Itulah sepenggal potongan lagu dari jakmania dalam mendukung Persija Jakarta. Menurut gw arti dari lagu itu adalah tak ada pandang bulu, pandang usia, dari mana asal kita, dari mana kelompok kita berasal, walaupun semua berbeda-beda, tetapi kita tetap satu yaitu jakmania yang selalu mendukung Persija. Tidak ada yang dibeda-bedakan dalam mendukung Persija Jakarta, mau orang kaya, orang elite ( ekonomi sulit ), mau ganteng, mau cantik, dan lain sebagainya “KITA TETAP SATU YAITU JAKMANIA”.

Supporter jakmania adalah pemain ke-dua belas dari Persija. Ibarat kata jakmania itu sebagai “ SAYAP DARI PERSIJA” yang tugasnya adalah selalu mendukung Persija dimanapun Persija berada, untuk mencapai satu tujuan, satu tekad yaitu” JUARA”. Karena jakmania merupakan sayap dari Persija, jakmania harus bisa membawa Persija terbang tinggi ke atas yaitu JUARA, Dengan cara selalu memberikan dukungan terhadap Persija, saat tandang maupun kalah, saat duka maupun duka. Dimana ada Persija dan disitu juga ada jakmania. Karena Nyanyian dan lagu-lagu yang diteriakan oleh supporter jakmania yang meneriakkan dengan lantang PERSIJA, PERSIJA, DAN PERSIJA, telah membuat mental pemain Persija menjadi mental macan yang haus mangsa, dan sebaliknya pemain lawan akan menjadi ciut nyalinya karena teriakkan para jakmania tersebut.

Namun sekarang ini suasana di stadion senayan jika Persija sedang berlaga agak sedikit aneh. Aneh disini dalam artian, kekompakkan dalam memberikan dukungan terhadap Persija sekarang ini menjadi tidak kompak lagi, “ ADA APA DENGANMU JAKMANIA???”. Di setiap sektor tribun pasti ada aja dirigen dadakan yang memandu jakmania untuk beratraksi. Padahal kalau setiap sektor tribun ada dirigen malah bagus kan, malah makin gampang untuk mengkordinir untuk beratraksi, tetapi dirigen dadakan tersebut membuat kacau suasana beratraksi jakmania. Dirigen yang satu nyanyi lagu apa, yang satu lagi nyanyi apa, kan jadinya gak nyambung, malah bertabrakan yang ada semua itu. Pemain Persija mungkin bisa juga bingung dan berkata dalam hati “ ini kok jakmania nyanyi apa yah, kok gak jelas yah”. Yang ada kita bukan membuat pemain persija menjadi semangat malah membuat Persija jadi gak semangat,

Dan setiap dirigen dadakan adalah perwakilan dari setiap kelompok yang datang, jadi seolah-olah mereka itu pengen mencari sensasi dan nama aja di stadion. Supaya kelompok mereka dikenal oleh orang banyak. Klo mw kelompoknya supaya terkenal jangan di jakmania carinya, cari aja di kontes-kontes musik, atau gak nonton aja konser musik trus lu semua pada gaya-gaya dah tuh biar disorot kamera trus terkenal kan langsung. Ini jakmania bang, tempat para pendukung Persija bukan tempat untuk menjadi ajang untuk terkenal-kenalan.

Dulu waktu lebak bulus sehabis gw nonton Persija berlaga, pas nyampe rumah gw tanya ame temen gw,” tadi jelas gak jakmania nyanyi apa???, trus kata temen gw, “ mantap banget jakmania nyanyi dan beratraksinya, kompak banget dah.. tapi sekarang kalau gw tanya itu lagi sama temen gw, temen gw langsung jawab “ sekarang jakmania udah gak kompak, udah gak mantap lagi atraksi dan nyanyiannya, pas persija ngegolin doang baru kompak lagi”. Dalem hati gw, “kok bisa yah semue itu terjadi???” dan gw sempet gak percaya sama temen gw, trus gw nonton siaran ulang Persija di tv, pas gw nonton emang bener udah gak kompak lagi suara jakmania.

Seperti yang gw bilang tadi, kalau jakmania itu sayap dari jakmania, jika jakmania sekarang udah gak kompak lagi beratraksi dan bernyanyi, gimana kita mau bawa Persija terbang ke atas kan, sayap yang satu terbang ke kanan yang satu terbang ke kiri, kapan mw sampainya persija ke atas kan, begitu juga dengan atraksi dan nyanyian, kalau kita gak kompak, pemain Persija malah jadi bingung, malah gak ada pelecut semangat kemenangan dari jakmania.

Gw berharap ke depannya jakmania bisa kompak dalam beratraksi dan bernyanyi dalam mendukung Persija. Tinggalkanlah keegoisan kelompok-kelompok, karena pada dasarnya “ KITA ITU SATU YAITU JAKMANIA”. Buat apa sih mencari sensasi supaya kelompok-kelompok lu pada menjadi terkenal di stadion, kan lebih baik kalau jakmania itu kompak, karena semua itu buat kebaikan kita semua kok bukan buat individu tapi buat persija dan jakmania.” MARI RAPATKAN BARISAN, SATUKAN TEKAD DAN TUJUAN, DAN YANG PALING TERPENTING ADALAH BERSATU DALAM KEKOMPAKKAN UNTUK PERSIJA.”

sumber : jakmania.org (Jak Online)

Jumat, 04 Februari 2011

The Jakmania Pasundan Garut


Awal mula berdirinya jakmania diwilayah garut itu pada tanggal 22 Juli 2010. Mungkin karena kecintaan kami kepada PERSIJA JAKARTA,kami berlima orang sepakat mendirikan organisasi yang kami ketahui ada didaerah lain,yang mayoritas warganya cinta sekali dengan kesebelasan PERSIB BANDUNG yang sampai sekarang masih terjadi konflik dengan kesebelasan yang kami cintai yaitu PERSIJA JAKARTA.yah ibarat kata,” kami ini berlima mendirikan suatu negara di negara yang sudah ada struktur kepemerintahannnya,sudah tertata undang-undang dasarnya,hukum-hukumnya dan rakyatnya”. Ucap zhoro salah satu pendiri Jak Garut.

Tapi kami berlima tetap ber optimis untuk menyebarkan virus oren diwilayah GARUT,JAWA BARAT(walau masih ada warna lain)dengan cara underground(bawah tanah).Dari niat kami berlima dan didorong dengan optimis kami mulai menyebarkan oren diwilayah kami masing-masing.Setelah berhari-hari kami memperkenalkan organisasi kami kepada teman-teman kami yang masih belum tahu lebih detail tentang suporter,alhamdulillah anggota kami makin lama makin bertambah.Hingga sampai sekarang anggota kami sudah ada 68 orang yang sudah mengisi formulir untuk menjadi anggota resmi pendukung Macan Kemayoran Persija Jakarta yang memiliki KTA The Jakmania.

Semenjak anggota kami bertambah kami mengadakan pertemuan rutin setiap hari minggu.dalam pertemuan itu kami memberikan informasi (yang hanya kami ketahui saja) tentang persija.Terkadang dalam pertemuan itu mereka berlima mengadakan touring (jalan-jalan) ketempat-tempat wisata, agar kami bisa lebih solid dalam beroorganisasi.

Itulah sedikit informasi tentang keberadaan kami the jakmania dari wilayah GARUT.Maaf apabila ada kata-kata yang kurang enak di baca dan kawan-kawanku the jak mania yang berada di seluruh indonesia, “mari kita semua tinggalkan ras dan tinggalkan suku satu tekad dukung PERSIJA” “SANAJAN ABDI TEH URANG SUNDA,BUMINA ABDI TI GARUT”.
“TETEP ABDI MAH KA BOGA PERSIJA HUNGKUL”. Ucapnya dengan bahasa sunda.

Bagi mereka mengibarakan bendera di tanah sunda merupakan hal yang luar biasa dan tidak mudah. Walupun jarang terjadi bentrokan, namun terror terhadap kehadiran mereka tetap ada. “ Kami tidak pernah bentrokan, karena kami ngumpul tidak memakai atribut namun ada tanda ciri khas kami “ ucapnya. Mereka ingin The Jak Garut bisa di akui oleh Jakmania Pusat agar bisa menjadi Korwil di Jawa Barat.

The Jakmania Pasundan berharap Persija Jakarta bisa meraih Juara pada tahun ini dan bisa mengharumkan nama ibukota Indonesia Jakarta. Walaupun mereka bukan orang Jakarta tapi mereka merasa memiliki Persija yang harus di dukung. “ Abdi budak The Jakmania, Abdi supporter Persija, Abdi selalu setia ngadukung Persija berlaga” ucap zhoro. ( dhani dj ) ( nama pendiri jak garut, zaenal, hendrik,robhi, shiro, zhoro)

Ketua Umum The Jakmania Yang Baru Harus Bisa Jadi Teladan Buat Anggota

Persija Jakarta dan Suporter besar The Jakmania mempunyai makna tersendiri bagi Gadis kelahiran Kemayoran dan bertempat tinggal di bogor ini “Menurut Gw Persija Adalah Kebanggaan yang perlu diperjuangkan, sedangkan The Jakmania adalah saudara seperjuangan. Persija dan The Jakmania itu sederhana namun penuh makna.” Ungkapnya Kepada kami.

Neng Echa juga mempunyai harapan untuk The Jakmania kedepannya, terlebih dengan terpilihnya Ketua Umum The Jakmania yang baru, “Harapan gw untuk Ketua Umum The Jakmania yang baru adalah semoga The Jakmania dapat lebih terkoordinir lagi. Dan semoga pergerakan Bung Rico (Ketua Umum) dapat lebih menyentuh The Jakmania hingga kepelosok-pelosok daerah, karena sekarang The Jak bukan hanya milik warga Jakarta, tapi milik bangsa Indonesia. Ketentuan-ketentuan yang telah dispakati dalam Kongres Pertama The Jakmania pun harus dijalankan dengan baik, baik itu yang menyangkut untuk Pengurus The Jakmania itu sendiri maupun anggota The Jakmania. Semoga Bung Rico sukses dalam menjalankan tugas menjadi Pemimpin yang baik untuk Seluruh The Jakmania.” Ujar gadis cantik ini.

Harapan untuk kawan-kawan The Jak Mania seluruhnya, Neng Echa mengungkapkan, “Kita sama-sama cinta Persija, datang dari jauh untuk dukung Persija, jadi gw berharap kepada seluruh The Jakmania agar dapat memelihara nama besar The Jakmania, jangan malah mempermalukan nama baik The Jakmania dengan tindakan kekerasan, itu adalah suatu pembodohan!” Ujar gadis 21 Tahun ini.

Neng Echa menambahkan “Untuk Persija, kalah menang kami akan tetap cinta, tetapi teruslah berusaha. Jangan jadikan pengorbanan kami ini sia-sia.”

Gadis kelahiran 19 Desember yang juga menjadi hari jadi The Jakmania ini berpesan agar seluruh The Jakmania datang ke stadion untuk dukung Persija, bukan untuk perang. Untuk seluruh masyarakat jakarta wanita berdarah sunda ini juga meminta maaf kala suporter ibukota atau The Jakmania pernah mengganggu perjalanan anda. “kami suporter ibukota, yang bangga dukung persija.” ujarnya lagi
Powered by Blogger