Sabtu, 26 Maret 2011

Persija Jakarta memang seperti kota Jakarta

Persija Jakarta merupakan salah satu tim sepakbola yang ada di Indonesia, salah satu tim besar yang ada dan telah banyak mendapatkan prestasi dari awal berdirinya di tahun 1928. Persija merupakan tim yang bertempat di kota Jakarta yang dahulunya bernama Batavia. Perjalanan dari awal mungkin saya kurang tahu banyak mengenai Persija, namun belakangan ini Persija sering terjadi masalah pada tim dan kepengurusan Persija.

Jakarta, merupakan Ibukota Negara Republik Indonesia yang berpenduduk terbanyak dari kota-kota lainnya. Jakarta memiliki penduduk yang heterogen, dimana kota Jakarta banyak dihuni berbagai macam suku dan daerah bahkan mancanegara pun ada yang tinggal di kota Jakarta. Dari Heterogen yang ada didalamnya, tak luput juga masalah yang komplek dihadapi oleh kota Jakarta dari mulai Banjir, kemacetan, kepadatan penduduk dan lain sebagainya.

Saat ini mencoba sedikit mengartikan dan menyamakan keadaan Persija dan Kota Jakarta itu sendiri. Persija saat ini memiliki masalah yang kompleks dalam Tim untuk dapat menjadi Tim Profesional dan dapat di contoh oleh tim lainnya di Indonesia. Dari mulai kepemimpinan hingga regenerasi yang kurang baik pun terjadi disini. Sampai-sampai Persija banyak memakai pemain yang sudah jadi (instant) dalam mengarungi Kompetisi-kompetisi yang diikuti.
Kenapa saya samakan antara Persija dan Jakarta, karena keduanya memiliki kesamaan yang hamper mirip yaitu Heterogen dan Kompleks. Banyaknya suatu kelompok, suku, agama dan lainnya yang ada di Jakarta hamper sama yang dialami Persija Jakarta yaitu banyaknya elemen di tubuh Persija dan pendukung yang tidak hanya berasal dari Jakarta saja. saya lebih senang membahas tentang Tim kesayangan saya saat ini yaitu Persija Jakarta.

“kenapa sih Persija hanya sedikit menelurkan regenerasi yang keluar untuk tim ?”, wajar pertanyaan itu terlontar di akhir2 tahun ini. Tapi bila kita melihat di waktu2 lalu, Persija di huni banyak pemain didikan dari tim Junior Persija. bahkan menjadi lumbung pemain untuk menelurkan pemain Tim Nasional Indonesia. Tapi itu ketika Persija belum memiliki masalah yang kompleks seperti saat ini. Dari mulai infrastruktur, kebutuhan pemain, minimnya KKN di tingkat seleksi dan lain-lainnya.
Sekarang kita bandingkan beberapa tahun belakangan ini yang sangat seret dengan Regenerasi pemain muda. Ada apa dengan Persija Junior yang dibina oleh Tim-tim junior Persija ?, mungkin pertanyaan itu telah saya tulis pada sebuah blog (http://catatanpinggirlapangan.wordpress.com/2011/02/24/talenta-muda-berbakat-asal-dki-jakarta/) yang berjudul “Talenta Muda Berbakat asal DKI Jakarta” sebagai suatu pengalaman saja bagi saya yang sebenarnya banyak sekali pemain muda berbakat didikan kota Jakarta. Memang saat ini Persija sangat sulit menelurkan pemain berbakat akibat beberapa masalah yang ada pada internal Persija. tapi itu semua harus dibenahi dari mulai kepemimpinan kepengurusan Persija, Manajemen Tim yang baik, masalah regenerasi yang baik bahkan sikap dari para pendukungnya Jakmania harus kita tingkatkan lagi kedepannya.

Karena Persija sama dengan kota Jakarta yang memiliki keanekaragaman yang tidak dimiliki oleh klub lain. Keanekaragaman ini yang harus kita atur sedemikian rupa sehingga Persija dapat menjadi tim terbaik yang ada di Indonesia dan dapat menjadi percontohan bagi tim lainnya di Indonesia. Dengan memiliki pimpinan yang kualitas baik, Manajemen yang baik, sporter yang juga memiliki sikap kedwasaan semoga kedepannya Persija Juara dan dapat menjadi lumbung pemain berbakat di tanah air yang berasal dari tanah Jakarta dengan system seleksi pemain yang bersih tanpa KKN.

Kemajuan Persija harus disertai dan didukung oleh seluruh elemen yang ada di Persija termasuk Sporternya yaitu Jakmania. tak hanya militan dengan mendukung Persija, tapi turut membantu tim untuk menjadi Juara yang hakiki. Membantu Persija tidak hanya dengan suatu hal/materi yang besar saja, namun apapun demi kebaikan Persija kita patut mendukungnya. Sebagai contoh, tertib ketika menonton jalannya pertandingan, menerima dengan tulus apabila terjadi kekalahan dan tidak membuat rusuh. Itu saja mungkin anda sudah membantu Persija, karena bila anda bersifat anarki, rusuh dan lainnya maka yang rugi adalah Tim kesayangan anda yaitu Persija. ataupun seperti Bung Ferry (Ast. Man. Persija saat ini) bilang dengan membuat suatu logo yang ditempelkan pada merchandise Persija dimana keuntungan dari logo tersebut diberikan untuk Persija dan masih banyak lagi mungkin bila kita ingin ikut andil untuk kemajuan Persija.
Karena Persija adalah tim yang kompleks sama dengan kotanya yaitu Jakarta. Ayo Jak, dari mana pun asal kalian, dari suku manapun kalian, komunitas apapun kalian, dari mulai pengurus sampai hanya Pecinta Persija biasa, mari kita tunjukan bahwa kita bisa membantu Persija, karena tujuan kita ini satu yaitu Persija Juara, Juara yang Hakiki. Bagaimanapun cara kalian asalkan itu positif dan menguntungkan buat Persija ayo kita lakukan hanya untuk Persija.

Satu Jakarta Satu...
Forza Persija...

Ditulis Oleh Vai - JaKantor Community

Rabu, 23 Maret 2011

Benci Tapi Sayang

Kita semua gak bisa menutup mata kalo Persija lagi main di GBK banyak banget temen-temen kita “berwisata” di kawasan Senayan. Mereka pada umumnya hanya bernyanyi dan berjoget bersama. Ga hanya cowo, cewe pun juga banyak yang kaya gitu. Kadang timbul pertanyaan di dalam benak Gw, dan mungkin benak temen-temen juga. “Sebenarnya mereka niat ga sih mau nonton Persija”?, “Apa cuma mau jalan-jalan ke Senayan liat gedung-gedung bertingkat dan mencari hiburan semata”? atau mau cari duit?.

Kadang Gw juga ga ngerti dengan pola piker adek-adek kita. Kenapa Gw ga menyebut jali-jali seperti kebanyakan orang ? Ya, karena mereka yang hanya berwisata ke Senayan bukan hanya berasal dari simpatisan biasa tapi juga banyak kok yang berasal dari korwil-korwil resmi. Kita memang ga bisa menyalahkan korwil sepenuhnya atas kejadian ini, karena Gw melihat fenomena ini sudah menjalar lebar.
Mayoritas dari mereka punya jawaban kartu as kenapa ga nonton Persija di dalam stadion, yaitu karena ga punya duit. Sulit memang ketika masalah uang menjadi hambatan. Namun yang membuat Gw lucu “Mabok punya duit tapi beli tiket ga punya duit”. Kadang kata fanatic memang rancu untuk ditafsirkan tergantung kepada persepsi seseorang. Tapi apa artinya fanatik buat Persija kalo tindakan yang kita lakukan hanya merugikan Persija?

Terdapat sebuah asumsi “seseorang melakukan kesalahan, karena ga tau”. Ada mungkin temen-temen kita atau adek-adek kita yang ga tau akan suatu hal sehingga melakukan kesalahan. Misalnya membawa senjata tajam, membawa narkoba dan sebagainya. Menurut Gw ga ada salahnya kalo kita semua atau pengurus khususnya melakukan sosialiasi kepada gras root. Misalnya sosialiasi soal kepemilikan sajam yang bisa dikenakan UU Darurat No 12, lalu pasal 170 tentang pengroyokan dengan ancaman tujuh tahun penjara

Mungkin banyak temen-temen yang berpendapat “Jadi supporter kok takut hukum?”,”Mending jadi penonton aja di rumah”. Tapi menurut Gw jadi supporter itu harus smart. Miris Gw kalo ada yang menjudge bahwa supporter itu kampungan dan gak berpendidikan. Ga ada salah nya kita menularkan pengetahuan untuk kebaikan bersama The Jak dan Persija. Asal jangan kelebihan yang kita miliki, kita digunakan untuk “menunggangi Jak Mania dan Persija untuk kepentingan pribadi kita” di atas pikiran sempit temen-temen kita.

Kembali ke masalah adek-adek kita. Memang terkadang adek-adek kita suka melakukan tindakan yang bisa merugikan Persija, seperti mau jebol pintu, berantem dan sebagainya. Tapi menurut Gw tetep kita harus ngayomin mereka. Ga mudah memang, termasuk buat Gw tetapi setidaknya ada hal yang harus kita ingat bahwa mereka adalah pendukung Persija yang nantinya akan menjadi penerus suatu saat nanti. Ga menutup kemungkinan salah satu diantara mereka muncul menjadi bintang Persija atau menjadi pengurus The Jak di kemudian hari.

Tulisan ini merupakan bentuk ungkapan “benci tapi sayang” buat adek-adek Gw yang selalu berwisata di senayan ketika Persija Bertanding.

Oleh Adji
Barrabravas Manggarai

Selasa, 08 Maret 2011

Salam Suar & Asap..!!

Salam Suar & Asap..!! Ya, Begitulah saya mengomentari setiap aksi rekan-rekan yang dengan penuh antusias menyalakan Red Hand Flare & Smoke Bomb (Bom Asap) disetiap pertandingan Persija, harus diakui, suar yang berasal dari Red Hand Flare yang rata-rata menyala dengan durasi sekitar 60 detik dengan pancaran cahaya berkisar 15,000 candela ini benar-benar dapat menghipnotis seisi stadion yang larut dalam sorak kegembiraan dan kebanggaan yang disertai dengan puncak emosi yang meninggi tatkala Persija berhasil mencetak gol ke gawang lawan ataupun disaat sesi pembukaan di partai-partai penting pertandingan Persija dengan harapan yang meninggi untuk dapat meraih kemenangan dan kepuasan tertinggi ketika Persija berhasil menang dalam sebuah pertandingan.

The Spirit Of Jakarta

This is Jakarta..!!

Sedangkan efek asap oranye yang ditimbulkan saat pelatuk unit Smoke Bomb ditarik juga menjadikan suasana tribun berubah menjadi magis dengan kepulan asap oranye yang bergumpal-gumpal dan membubung tinggi ataupun menyebar keseluruh penjuru tribun seakan menunjukkan identitasnya, Ini Kami, Supporter Oranye Pendukung Persija.. mungkin begitu pesan yang ingin disampaikan melalui gelontoran “Orange Smoke” yang sering bertabrakan dengan “White Smoke” di udara dari suar RedFlare yang dinyalakan bersama-sama.. sebuah kenikmatan yang tak ternilai harganya dapat menyalakan dan menyaksikan “The Spirit of Smoke” yang layaknya seperti “Theater of Fire” didalam sebuah pertunjukan yang bernama “nonton Persija”..

Red Flare Parade

Orange Spirit..

Mungkin di negara bagian Eropa dan Amerika Latin sana hal ini sangat lazim dan mudah dijumpai dalam setiap gelaran pertandingan sepakbola di negara mereka, bahkan sangat mudah dijumpai pula melalui foto-foto dan video online bagaimana aksi api & asap itu benar-benar mereka pertunjukkan secara massive, dimana kadang pertunjukan tersebut dilengkapi juga dengan banner-banner dan kibaran bendera raksasa yang dipertunjukkan secara militan oleh para supporter fanatik mereka disana, dan inilah pertunjukan sepakbola, pertunjukan dimana tidak hanya dipuaskan dengan hasil dan proses pertandingan, namun juga dipuaskan dengan semangat, kebanggaan dan antusiasme tinggi para pendukungnya yang dijewantahkan melalui emosi dan adrenalin, di Indonesia sendiri mungkin penyalaan Red Flare dan Bom Asap sudah juga dilakukan walaupun skalanya belumlah semassive diluar sana, tetapi itupun cukup bagi kita untuk merasakan bagaimana rasanya sebuah kegembiraan dan kebanggaan dapat diungkapkan melalui emosi dan adrenalin yang memuncak dan akan menjadi sebuah kepuasan tak terhingga ketika semuanya mencapai klimaks diiringi dengan kibaran gagah beberapa “Giant Flag” yang melambai-lambai bersekutu dengan asap suar kemenangan.. Demi Kejayaan Persija !!

Salam Suar & Asap..!!

sumber : Jak Online - Oren Barat
http://orenbarat.wordpress.com
Powered by Blogger