Menghitung hari melewati jam, menit,
dan detik. Tiba saatnya sebuah pencerahan itu muncul ketika management
mengumumkan secara resmi akan kembali di gelar piala trofeo Persija
dengan mengundang tim Arema Malang dan Persisam Samarinda pada 24
November 2012 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Penantian berminggu-minggu itu akhirnya
dapat di rasakan. Memori ini sudah siap untuk memulai kerjanya, membuka
folder tentang Sepakbola lalu mencari file Persija untuk menyimpan
tambahan rasa, cinta, cerita, pembelajaran, dan kenangan dari tim ini.
Ayo dimulaiiii …
Sebuah kenyataan yang berbeda harus
saya mulai, biasanya hanya duduk manis terima jadi dari Cilegon sampai
ke GBK dengan rekan-rekan Kopel yang lain. Ketika sebuah keputusan
diambil untuk meneruskan pendidikan di Ibu Kota, jarak tempuh memang
lebih dekat namun rasa nya sedikit berbeda. Transjakarta pun coba saya
rayu untuk menjadi sahabat yang baik dalam perjalanan ke GBK kali ini,
namun tetap saja, Jakarta tanpa nyasar rasanya kurang sedap.
Awan tebal menyelimuti Jakarta, seolah
tak mau bersahabat titikan air pun sesekali turun. Oke, kali ini saya
menyadari sebuah PR besar jika didalam stadion turun hujan, poni sayaaa
-.-
Antrian panjang menyambut dari
kejauhan. Untuk masuk ke tribun saja luar biasa pengorbanannya, namun
lagi dan lagi. Rendahnya kesadaran ‘mengantri’ dan masih ada saja
‘pelaku curang’ yang entah bagaimana cara kerjanya tiket yang digunakan
ulang dan lolos saja dari petugas. Cinta persija = antri dan beli tiket.
Hello Gelora Bung Karno, Hello Curva
Nord, Hello Sekor 6, rasanya terakhir menginjakan kaki di sini ketika
pertandingan vs persib dan itu sudah lama sekali. Selamat berkenalan
lagi ya, semoga anda tidak lupa dengan saya awalau ada yang hilang!!!
Mereka-mereka yang membuat jengkel, namun kini saya harus berkarir solo
tanpa mereka yang batal untuk berangkat.
Now! Persija vs Persisam. Sebuah hal
yang di waspadai sendari rumah pun benar-benar terjadi. Hujan! Aset!
Poni! Yasudahlah, nikmati saja dan menggeserkan diri ke tengah.
Pertandingan dengan waktu 1 x 45 menit berjalan dengan jual beli
serangan dan berakhir pada kemenangan Persija 1-0 lewat gol bunuh diri
pemain persisam.
Pertandingan kedua antara arema dan
persisam. Ngantuk, mungkin itu yang dapat menggambarkan tingkat
kesadaran saya di dalam stadion kali ini. Pertandingan berakhir 0-0 dan
dilanjutkan babak penalty. Nampaknya cuaca sudah mendukung dan saatnya
kembali ke tempat awal.
Pertandingan ketiga. Klimaks! Cuaca
mendukung, lingkungan mendukung, dan terbakarlah semua semangat didalam
diri untuk ditransfer kepada pemain di lapangan. Nyanyian, teriakan,
redflare, smokebomb, giant flag, dan lainnya menjadi gambaran
terbakarnya semangat yang terdapat di dalam jiwa para pencinta Persija
ini. Semua tak sia-sia 45 menit pertandingan terakhir menjadi penentu
dan bukti Persija Juara!!! Dengan mengalahkan arema 2-1 mempertegas
today is PersijaDay!
Semua berakhir dengan senyuman, dan saatnya melanjutkan rasa bangga ini diluar dan dirumah, namun jeng-jeng biarlah cukup orang-orang yang tahu saja, selebihnya cukup dengan pertandingan :p
Perayaan yang luar biasa dapat mengisi
kekosongan dan kerinduan pada Tim Ibu Kota yang terlihat kalem disaat
tim lain sudah heboh. Terima kasih Persija, terimakasih Persija Lovers,
terimakasih atas sebuah pembelajaran, kenangan, rasa, cerita dan cinta
yang telah di sugukan hari ini. Masih banyak waktu untuk melanjutkan
kisah ini sampai pada nantinya hanya Tuhan yang tahu.
Selamat Ulang Tahun Persija, mungkin
belum banyak yang kami dapat berikan kepada kalian tapi kami pastikan
dalam keadaan apapun kami ada untuk Persija. Ada saatnya kami marah,
kritikan pedas, bahkan cacian, namun semua itu hanya demi satu nama
Persija bukan pada kepentingan-kepentingan sampah yang selama ini
berkeliaran.
84 Tahun Persija. Bring back the celebration!!!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar