Tanggung jawab, mungkin itu alasan yang tepat bagi kita pemuda pemudi
Indonesia, yang khususnya tinggal di Jakarta, untuk mencintai dan
mendukung, minimal mengenal apa yang dimiliki oleh kota ini. Kita lahir
di Jakarta, memiliki kewarganegaraan Indonesia, besar dan tumbuh di ibu
kota bangsa, sudah sepatutnya kita mensupport apa yang Jakarta punya.
Karena, kalau bukan kita siapa lagi?
Salah
satu contoh dari tanggung jawab dari kita generasi penerus Indonesia
yang tinggal di Jakarta adalah, mencintai dan mendukung Persija.
Minimal, kita mengetahui bahwa Persija itu adalah klub sepakbola yang
berasal dari Jakarta.
Namun,
sekarang-sekarang ini, semakin sedikit pemuda-pemudi yang bersedia
mendukung Persija. Jangankan mendukung, berminat untuk mengetahui
tentang keadaan Persija saja mereka sungkan. Banyak diantara mereka yang
lebih tertarik menambah informasi tentang klub sepakbola yang lokasinya
berada jauh dari Jakarta. Padahal, yang di depan mereka saat ini,
adalah tim hebat yang memiliki sejarah dan prestasi yang juga hebat.
Adalah Sheila
dan Harry, dua orang kawan gue sesama alumni SMA Negeri 54 Jakarta,
yang mencoba merealisasikan tanggung jawab mereka sebagai anak muda
Jakarta untuk menunjukkan kepedulian mereka atas Persija.
Sheila
bersama kawa-kawan sekelasnya yang merupakan angkatan 2009 di SMA Negeri
54 Jakarta, memilih tema buku tahunan tentang euforia anak-anak muda
pendukung Persija. “Arrividerci Persija” adalah judul dari album
mereka, artinya “sampai bertemu lagi Persija”. Mereka, memilih judul
tersebut, dikarenakan mereka seolah menggambarkan bahwa mereka akan
pergi ke kota / Negara lain untuk melanjutkan studi mereka paska mereka
lulus SMA, dan apabila mereka telah sukses menyelesaikan studi mereka,
mereka akan kembali ke kota Jakarta, dan kembali bertemu Persija. Karena
bagi mereka, Persija itu ada, untuk kota Jakarta.
Dalam album foto,
mereka bergaya seperti Jakmania-jakmania yang sedang larut dalam
suasana mendukung Persija. Tetapi, yang bisa kita ambil dari foto-foto
tersebut adalah, mereka seolah ingin menyampaikan kepada kawan-kawan
lain bahwa Jakarta itu kotanya Persija. Dan sebagai generasi muda yang
lahir, besar dan tumbuh di kota ini, sudah seharusnya, generasi muda
mendukung eksistensi Persija dengan caranya masing-masing. Salah satunya
yang pasti ya pergi ke stadion, bersama teman-teman untuk mendukung
Persija, seperti yang mereka contohkan dalam foto-foto tersebut.
Lain Sheila, lain Harry. Harry, mahasiswa jurusan Design Komunikasi Visual
Universitas Bina Nusantara tahun 2007, memilih tema untuk Tugas
Akhirnya yang berisikan tentang Jakmania dan loyalitasnya sebagai
pendukung dari Persija. Di dalam tugas Akhirnya itu, Harry menceritakan
tentang loyalitas The Jakmania sebagai pendukung Persija dengan berbagai
cara dan bentuk
kontribusi yang diberikan, selama bertahun-tahun dan dari masa ke masa.
Harry menyampaikan dalam bentuk visualisasi berupa foto mengenai bentuk
dukungan The Jak atas Persija. Sehingga, bagi mereka yang melihat Tugas
Akhir milik lulusan SMA Negeri 54 tahun 2007 ini, diharapkan akan
memiliki pemikiran positif mengenai The Jakmania yang selama ini
dianggap rusuh dan brutal oleh masyarakat luas.
Selain dua nama
tadi, masih banyak generasi muda Jakarta yang menjadikan Persija Jakarta
dan The Jakmania sebagai tema dari kegiatan kuliah/sekolahnya. Semoga,
semakin banyak lagi harry dan Sheila yang lain, yang bertindak seperti
itu, mencoba memasyarakatkan Persija dan memPersijakan masyarakat
seperti dulu, selain dari cara menjadi supporter Persija itu sendiri.
Karena, Persija Jakarta itu untuk kota Jakarta, dan kota Jakarta adalah
kota dimana kita saat ini berdiri. Semua aspek dalam kota ini, sudah
menjadi tanggung jawab kita, untuk dicinta dan dijaga, termasuk Persija
Jakarta. (Edja-JO)
Senin, 05 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar