Kasus dualisme yang menimpa Persija Jakarta tak kunjung usai..
Jadwal Liga pun tak jua menemukan kata sepakat antara Klub dan PSSI , tak jelasnya kompetisi sepakbola kasta tertinggi yang akan bergulir di negeri ini semakin menambah carut marut sepakbola yang kucinta.
Hasilnya.. aku tak tau kapan aku bisa kembali menyaksikan sang macan kemayoran berlaga..
Siang itu aku melangkahkan kaki di area SUGBK Senayan Jakarta. Semilir angin menemani tiap alunan langkahku..
Entah mengapa aku berjalan ke area stadion padahal tak ada apa-apa disana.. Sepi.. hanya ada satu dua orang yang lalu lalang. Aku pun duduk di trotoar tepat di depan pintu merah. aku meluruskan kaki dan aku tergoda untuk memejamkan mata.
Entah mengapa dan itu akhirnya ku lakukan. Mungkin ini yang dinamakan fatamorgana. Dalam bayanganku stadion yang sepi itu mendadak jadi gegap gempita. tabuhan drum dan sorakan ala Jakmania memenuhi kepalaku. Massa berbaju oren pun ikut hadir disana lengkap dengan atribut serta canda tawa bahagia. Aku berusaha untuk menyadarkan diriku tapi aku justru semakin terseret kedalamnya.. Pertandingan itu terasa sebagai suatu hal yang nyata..
Aku benar-benar seperti merasakan ada sebuah pertandingan Persija disana. Warna oren terlihat dimana-mana, kibaran syal di setiap bahu seperti panggilan untuk ikut bergabung bersama mereka. Dalam benakku aku pun tergoda untuk masuk kedalam "fatamorgana" itu. Aku pun melangkah jauh memasuki stadion.. Ahh.. aku menemukan euforia itu disana.. teriakan para suporter membahana.. PER.. SI.. JA.. .Lengkingan terompet memenuhi udara... Sungguh aku seperti menemukan permata yang kupikir akan hilang selamanya..
Dan aku pun meneteskan airmata.. "Gila!!! ini Gila!!!" makiku dalam hati. Aku pun segera membuka mata dan tersadar. "Apa-apaan ini.. khayalan gila yang membuatku meneteskan air mata!! Cengeng!!!" Sontak aku marah pada diriku sendiri. Apa sih yang sebenarnya ku lakukan disini??!!! Aku mengedarkan pandang ke sekelilingku. SEPI!!! tak ada suporter Persija berbaju oren disana.. tak ada gemuruh dan teriakan PER..SI.. JA.. seperti yang tadi kubayangkan.. tak ada tabuhan drum.. tak ada lengkingan terompet,, TAK ADA sekali lagi TAK ADA.
Aku bergegas bangkit dan berjalan menjauhi stadion.. Sayup-sayup dari kejauhan aku kembali mendengar tabuhan Drum dan sebuah nyanyian.. Aku menghentikan langkahku dan menajamkan telingaku.. Ya.. aku mendengarnya.. Sontak aku mengedarkan pandanganku.. tak ada siapa-siapa kawan..
Tiba-tiba aku merasakan ketakutan .. Aku pun mempercepat langkahku.. Nyanyian dan tabuhan Drum itu masih terdengar di telingaku..
Hari ini ku tinggal pekerjaan... Siap-siap tuk' nonton Pertandingan..
Orang bilang aku ini kesurupan.. Demi Persija Apapun kulakukan..
Persija Jakarta o..o..o.. Persija Jakarta o..o..o..
Aku berjalan semakin jauh meninggalkan area stadion.. perlahan-lahan suara nyanyian itu pun menjauh.. menjauh.. dan semakin menjauh.. lalu menghilang... dan aku kembali meneteskan air mata..
Sungguh aku rindu.. aku rindu euforia itu.. aku rindu sorak kemenangan itu.. aku rindu teriakan dan tatapan penuh kekecewaan itu.. aku rindu saling berangkulan bahu dan berlompat-lompatan bersama... aku rindu menyanyi dan berteriak dengan iringan tabuhan drum.. aku rindu dengan nyala RF dan asap smoke bomb.. aku rindu melihat lautan oranye di GBK.. Aku rindu... Dan dalam benakku nyanyian itu pun kembali mengalun....
Persija Jakarta o..o..o.. Persija Jakarta o..o..o.. ( JO- Viskana Ratputri Iskandar )
Persija.. Aku Rindu... #SavePersija
Sumber : JakOnline
Selasa, 25 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar