Entah kenapa saya sudah begitu menyukai kota Jakarta dari sejak kecil, tak jarang apapun yang berkenaan dengan Jakarta saya sukai, baik team Olah Raga, Group Musik, Komunitas dan bahkan saat kuliah dulu disaat saya sering melakukan perjalanan mendaki gunung dan bertemu dengan rekan-rekan sesama team pendaki dari daerah maka dengan bangganya berkata saya orang Jakarta ketika saling menanyakan asal team masing-masing, bahkan saat saya harus meninggalkan kota Jakarta selama berminggu-minggu untuk sebuah pengembaraan panjang selalu saja ada rasa rindu untuk segera kembali ke kota Jakarta walaupun banyak keluhan, caci maki dan umpatan pedas terhadap kota Jakarta yang lucunya justru datang dari kalangan pendatang yang mungkin mengalami kejadian tidak mengenakkan di kota Jakarta ini, namun tetap saja bagi saya Jakarta adalah kota yang paling saya suka, sepekan belakangan ini entah kenapa secara simultan saya menjalani beberapa aktifitas yang berhubungan dengan kota tercinta, Jakarta, mungkin karena kebetulan pekan ini kota Jakarta berulang tahun yang ke-483 sehingga banyak event-event yang digelar berkenaan dengan perayaan ulang tahun Ibukota Negara ini, walaupun aktifitas yang saya lakukan semuanya bersifat spontanitas tanpa adanya rencana dijauh hari sebelumnya,
Aktifitas itu dimulai naik bis kota “Ikon Jakarta”, Transjakarta yang sangat jarang dan sudah lama tidak saya rasakan menuju kawasan Kota Tua di belahan barat kota Jakarta untuk mengikuti kegiatan "Batavia Art Festival” untuk membuka wawasan seputar sejarah Kota Jakarta dan sempat juga masuk ke Museum Wayang di sebelah barat alun-alun Fatahilah sebelum benar-benar masuk ke gedung Museum Fatahilah, yang menarik secara kebetulan saya juga mampir di kantor Balai Konservasi DKI Jakarta yang menangani perawatan benda-benda bersejarah yang ada di Museum-Museum Jakarta yang tentu saja semakin menambah wawasan saya seputar pernak-pernik Jakarta dari sisi budaya dan sejarahnya sehingga terpikirkan untuk merancang suatu event semacam napak tilas Kota Jakarta yang pesertanya adalah rekan-rekan dari Jakmania dan Pecinta Persija sebagai pelengkap kebanggaannya sebagai "Anak Jakarta" selain team Persija Jakarta sekaligus memperkenalkan lebih dalam lagi budaya serta Sejarah Kota Jakarta, semoga saja kedepan saya bisa menggelar event ini sebagai wujud kecintaan saya terhadap Kota Jakarta.
Selanjutnya tentu saja Pecha Kucha “Night” Jakarta, sebuah Forum yang diselenggarakan oleh Maverick yang mengusung thema-thema seputar aktivitas komunitas di Jakarta yang fokus terhadap pengembangan dan kecintaan terhadap kota Jakarta dan pada kegiatan yang sudah berlangsung ke-6 kalinya ini setelah mendapatkan informasi dari Bung Ferry (Assisten Manager Persija) yang juga ikut berpartisipasi menjadi Pembicara dalam forum ini segera saja saya memastikan diri untuk menghadiri forum ini, namun masih ada yang kurang bagi saya dalam mengikuti forum ini, dikarenakan waktu yang terbatas maka forum ini tidak disediakan termin tanya jawab untuk mengupas lebih lanjut misi dan visi setiap pembicara sehingga akan semakin membuka wawasan dan pengetahuan para audience termasuk saya tentunya, namun satu hal yang menjadi bahan perhatian saya adalah hampir semua komunitas yang tampil di forum ini memiliki networking yang cukup baik sehingga dalam aktifitas mereka sangat terekspose dengan baik dan mempunyai link yang luas sehingga mempermudah langkah aktivitas mereka dalam berkoordinasi ke semua pihak yang berkompeten, Jakmania harusnya juga seperti itu, mempunyai networking yang luas untuk lebih mengenalkan Persija dan Jakmania itu sendiri ke masyarakat Jakarta sebagai sesuatu yang positive dan bahkan sebagai suatu “Ikon Mutlak” Jakarta, mungkin sebagian Pengurus Pusat Jakmania memiliki networking ini, tapi dibutuhkan juga partisipasi aktif untuk “memberdayakan” networking yang sudah dimiliki untuk kepentingan sosialisasi Persija dan Jakmania itu sendiri atau biarkan komunitas yang ada di Jakmania diberikan kontribusi lebih besar untuk memainkan peran ini.
The Jakmania sebagai “Big Community” yang tidak hanya dikenal di Jakarta tetapi juga Indonesia bahkan mancanegara harus berperan aktif juga dalam pengembangan kota Jakarta ke arah yang lebih baik, banyak hal yang kita bisa lakukan untuk kota Jakarta tercinta ini. Citra baik untuk Jakmania juga citra baik untuk Jakarta.
Menyadur Statement Indah dari Seorang Aktifis 66 Soe Hok Gie,
“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”
Relevansinya adalah semangat mencintai bukan hanya dengan kata-kata tetapi dengan perbuatan..
Ayo Berbuat Sesuatu Untuk Kebaikan Jakarta. Dirgahayu Jakartaku.
Sumber :
http://www.facebook.com/oren.barat?v=app_2347471856#!/notes/oren-barat/cinta-jakarta-sebuah-pelajaran-dari-batavia-art-festival-pecha-kucha/407349084639
Sabtu, 26 Juni 2010
Cinta Jakarta (Sebuah Pelajaran Dari Batavia Art Festival & Pecha Kucha)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar